AI Semakin Berkembang, Bagaimana Kesiapan Pekerja ?

Beranda » Berita Kerah Biru >>AI Semakin Berkembang, Bagaimana Kesiapan Pekerja ?

 

Jakarta_Kerahbirunews,-  Penerapan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence-AI) yang diarahkan pada otomatisasi pekerjaan manual dan rutin akan membawa konsekuensi pada kinerja sebuah perusahaan, termasuk dalam produktivitas dan berdampak pada kinerja ekonomi. Kitidaksetaraan akses terhadap teknologi yang disebabkan oleh minimnya infrastruktur, kurangnya keterampilan, dan tingginya biaya teknologi akan semakin memperlebar kesenjangan produktivitas antara perusahaan besar dan kecil.Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Umum Federasi Serikat Pekerja Kerah Biru, Saefpuloh (Ipul), Jakarta, 2 Juli 2024.

Menurut Ipul, penggunaan AI dalam otomatisasi pekerjaan, tidak serta merta menyebabkan redudansi, karena penggunaan AI justru dapat melengkapi pekerjaan.

“Artinya, kita harus melihat apakah adopsi teknologi mengarah pada otomatisasi yang bisa berdampak pada kehilangan pekerjaan atau augmentasi yang justru melengkapi dalam pekerjaan. Tergantung tujuan  integrasi teknologi pada proses kerja, apakah otomatisasi atau augmentasi, tegantung manajemen.” ungkap Ipul.

Lebih lanjut, Sekretaris Umum FSP Kerah Biru-SPSI tersebut menambahkan bahwa penggunaan AI semakin pesat, bahkan dalam pagelaran busana atau catwalk yang dilakukan Elon Musk dengan menggunakan wajah tokoh-tokoh dunia seperti Donald Trump, Kim Jong Un, Nancy Pelosi,Mark Zuckerberg dan Hillary Clinton.

“Kemarin, dalam Festival Ekonomi dan Keuagan Digital (FEKDI) dan Karya Kreatif Indonesia (KKI) di JCC Senayan,  Presiden Joko Widodo menyampaikan ada sekitar 64 juta UMKM saat ini. Tentu ini sangat signifikan dalam perkembangan ekonomi digital dan pembayaran digital.” Jelas Ipul.

“Tapi masalahnya, sudah sejauh mana masyarakat kita memahami secara baik tentang AI  ini? Kita tidak bisa menghadang laju perubahan dunia yang bergerak melesat, akan tetapi kalau laju keterampilan kita tidak sebanding dengan perkembangan teknologi maka akan menimbulkan kesenjangan yang sangat besar” tegasnya.

Menurut Ipul, banyak sektor yang kini sudah beralih ke AI, baik dari administrasi, jasa, entertainment, konsultasi, bahkan busana seperti yang dilakukan Elon Musk dengan AI Cat Walknya.

“Saya berharap, semua pemangku kepentingan benar-benar memperhatikan hal ini, karena memang dunia sedang menghadapi perubahan secara bersamaan seperti inovasi teknologi, perubahan demografi dan perubahan iklim yang akhirnya mentransformasi sektor ketenagakerjaan. PR yang banyak dalam waktu bersamaan” tandasnya.

“Peran Serikat Pekerja juga menjadi sangat penting melalui sosialisasi dalam meningkatkan literasi kepada anggota baik di pusat maupun di daerah. Dengan pemahaman mendalam atau literasi pada apa yang sedang terjadi akan membuat rasa optimisme anggota terbangun dalam menghadapi perubahan” tutup Ipul.

 

By Kerah Biru

Federasi Serikat Pekerja Kerah Biru berdiri pada tanggal 29 September 2022 di Jakarta. Merupakan Federasi Serikat Anggota termuda yang berafliasi pada Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *