Beranda » Berita Kerah Biru » Daerah >>Aliansi Serikat Pekerja Buruh Morowali Desak Pemerintah
Morowali_Kerahbirunews,- Aliansi Serikat Pekerja Buruh Morowali mendesak Pemerintah dan PT.Indonesia Tsingshan Stainless Steel (PT.ITSS) untuk segera melaksanakan tanggung jawabnya. ASPIRASI mendesak PT ITSS terkait kejadian meledaknya tungku smelter pengolahan nikel yang menelan korban jiwa pada 24 Desember 2023 lalu. Perwakilan FSP Kerah Biru, SPN, SPIM, FSPMI, dan SBIMI yang tergabung dalam ASPIRASI menyatakan sikap di Kantor GA 2, Morowali, Selasa 26 Desember 2024.
Melalui konferesi pers, ASPIRASI yang melakukan mediasi persuasif dengan manajemen PT.ITSS dalam menyingkapi kejadian tersebut menyampaikan sikap aliansi.
Tuntutan Aliansi Serikat Pekerja Buruh
ASPIRASI menyampaikan 5 point tuntutan kepada PT.ISS diantaranya :
- Mendesak pihak Pemerintah dan Pengusaha untuk memberhentikan di departemen ferrosilicon PT.ITSS. Hal ini sebagai pertimbangan memberikan ruang kepada pihak terkait untuk melakukan investigasi secara mendalam produksi sementara hingga investigasi selesai dilakukan.
- Mendesak pemerintah, HSE Tsingsan, HSE IMIP, dan Kepolisian serta pengawas ketenagakerjaan untuk melakukan investigasi secara transparan dan akuntabel.
- Mendesak pemerintah dan pengawas ketenagakerjaan untuk melakukan audit penerapan K3 di Kawasan IMIP.
- Mendesak pemerintah dan kepolisian untuk segera menemukan penyebab terjadinya insiden. Melakukan penegakan hukum terhadap penanggung jawab yakni pimpinan departemen ferrosilicon dan pimpinan PT,ITSS dan pimpinan PT.IMIP.
- Segera memberikan kompensasi terhadap pekerja dan keluarganya yang menjadi korban insiden kerja tersebut. Juga meminta Jaminan kerja bagi pekerja yang cacat permanen di PT.ITSS.
Serikat Pekerja Kerah Biru akan mengawal tuntutan dipenuhi
Federasi Serikat Pekerja Kerah Biru Morowali yang diwakili oleh sekretaris cabang, Rahmat Said menyampaikan melalui komunikasi oline kepada kerahbirunews. Menurut keterangan yang diberikan, Ketua Pengurus Cabang Kerah Biru Morowali, Ian Gilang sedang berada di kampung halaman.
Rahmat menyampaikan bahwa ASPRASI akan terus mengawal proses tuntutan ini terutama dalam hal K-3. Menurut Rahmat bahwa Tenaga Kerja Asing seharusnya tidak perlu ada dalam struktur jabatan K-3 , selain sulitnya komunikasi.
Rahmat juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban yang meninggal dan berharap yang masih dirawat segera bisa segera pulih.