Beranda » Berita Kerah Biru » Nasional >>Antisipasi Dampak Artificial Intelligence
Jakarta_Kerahbirunews, — Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Yorrys Raweyai membangun sinergitas dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) guna mengantisipasi dampak teknologi Artificial Intelligence (AI) bagi masa depan perusahaan dan pekerja/buruh
Kesepahaman tersebut tercetus dalam diskusi organisasi KSPSI saat melakukan pertemuan dengan pengurus baru APINDO, Periode 2023-2028 di Kantor DPP APINDO Jakarta.
Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua APINDO, Shinta D. Sukamdi didampingi staff Darwoto, Bob dan Sanny. Sementara KSPSI hadir Ketum KSPSI, Yorrys Raweyai didampingi Sekjen Bibit Gunawan, Jusuf Rizal, Arnold Sihite, Hendi, Siti dan Royanto Purba.
Lebih lanjut KSPSI dan APINDO sepakat akan membentuk Tim Guna membahas dampak tentang kehadiran teknologi Artificial Intelligence (AI). Kemajuan AI diyakini akan memberikan pengaruh bagi masa depan perusahaan maupun nasib para pekerja dan buruh dimasa mendatang.
Antisipasi Dampak Artificial Intelligence Membutuhkan Sinergi
AI (Artificial Intelligence) merupakan program komputer yang dirancang meniru kecerdasan manusia, termasuk kemampuan pengambilan keputusan, logika, dan karakteristik kecerdasan lainnya. Adalah Professor John McCarthy, Ilmuwan Komputer diketahui sebagai tokoh yang memperkenalkan konsep AI pada tahun 1956
“Kami merasa senang dapat bersinergi dengan KSPSI. Untuk itu, kesepahaman ini akan kita tindaklanjuti dalam bentuk kerjasama,” tegas Shinta yang disambut antusias Yorrys Raweyai.
Selain masalah Artificial Intelligence (AI) dalam kerjasama disepakati antara lain peningkatan kompetensi SDM Pekerja dan Buruh. Hal ini agar pekerja nantinya mampu memenuhi permintaan pasar kerja dengan SDM berkualitas, baik di dalam maupun luar negeri.
Kemudian APINDO dan KSPSI sepakat akan membentuk Balai Latihan Kerja (BLK) bersama sebagai sarana guna meningkatkan kompetensi SDM Pekerja dan Buruh yang dibutuhkan berbagai perusahaan.
Menyiapkan SDM untuk kebutuhan link and match
Dikatakan, bahwa bonus demografi harus mampu menghadirkan SDM berkualitas agar nanti dapat menjadi generasi emas saat Indonesia genap 100 (1945-2045). Melalui keberadaan BLK nanti akan terbentuk SDM sesuai kebutuhan (Link and Match). “
KSPSI segera membentuk Tim untuk menindaklanjuti kesepahaman dalam bentuk kerjasama guna merealisasi dalam waktu singkat,” tegas Yorrys Raweyai yang juga Anggota DPD RI.