Beranda » Berita Kerah Biru >> Diseminasi Akhir METI Skills ILO
Jakarta_Kerahbirunews,- Sehubungan dengan berakhirnya proyek ILO METI Skills, ILO Country Office untuk Indonesia dan Timor Leste, menyelenggarakan Diseminasi Akhir Project Skill Development and Responsible Business Conduct di Indonesia berkolaborasi dengan Kemenko Perekonomian selaku ketua Joint Project Advisory Committee (JPAC).Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Ali Wardhana Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2025 dihadiri berbagai pemangku kepentingan.
Sunggul Sagala yang hadir mewakili FSP Kerah Biru-SPSI kepada media menjelaskan bahwa ILO yang didukung Pemerintah Jepang melalui Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) mengimplementasikan Pengembangan Keterampilan dan Perilaku Bisnis yang Bertanggung Jawab untuk Proyek Transisi di Indonesia dengan fokus pada sektor elektronik.
Dijelaskannya bahwa Proyek ILO ini menggunakan pendekatan rantai pasok khusus sektor untuk mendukung konstituen tripartit ILO dan pemangku kepentingan utama di sektor elektronik untuk mempromosikan rantai pasok yang lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan melalui peningkatan keterampilan sehingga perilaku dan praktik bisnis yang lebih bertanggung jawab dapat dipromosikan dan pada akhirnya diarusutamakan di sektor tersebut.
“Kerah Biru selalu aktif mengikuti setiap kegiatan proyek ini sejak awal hingga hari ini. Ini sangat penting untuk diteruskan kepada anggota dalam memahami bisnis yang bertanggung jawab” tambah Sunggul.
Sunggul juga menambahkan bahwa Proyek ILO ini bertujuan untuk mencapai tiga tujuan utama diantaranya : Memajukan pengembangan keterampilan sehingga meningkatkan kemampuan beradaptasi dan produktivitas pekerja, memfasilitasi transformasi struktural menuju ekonomi yang berkelanjutan, menghormati hak asasi manusia, dan sejalan dengan prioritas pembangunan.
Tujuan kedua adalah memajukan kemitraan publik-swasta untuk memfasilitasi intervensi pengembangan keterampilan yang sesuai dengan prinsip-prinsip perilaku bisnis yang bertanggung jawab dalam rantai pasokan.
Terakhir, untuk mengembangkan lanskap kebijakan dan praktik yang meningkatkan ketahanan rantai pasokan melalui strategi perdagangan dan investasi yang lebih baik.