Beranda » Berita Kerah Biru >>Forum Morowali Bersih
Makasar_Kerahbirunews,- Pembentukan Forum Morowali Bersih dalam Lokakarya “Tantangan Ketenagakerjaan dan Lingkungan di Pertambangan Nikel di Indonesia Untuk Advokasi Internasional”, diharapkan mampu mengadvokasi isu K3/OSHE dan Bahaya Ekologi di Kawasan Indonesia Morowali Indusrial Park (IMIP). Forum yang dibentuk oleh Serikat Pekerja/Buruh, NGO, dan SCO ini sebagai bentuk sinergi antar organisasi yang fokus pada permasalahan pertambangan nikel di Kawasan IMIP sekitarnya.
Dari diskusi berantai selama dua hari (14-15 Juni 2024) di Hotel Santika, peserta lokakarya yang dilaksanakan oleh CNV dan SOMO tersebut berhasil mengangkat dua isu utama yakni K3/OSHE ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja/Occupational Safety Health and Environment) dan Bahaya Ekologi akibat aktivitas ekstraksi nikel di Kawasan IMIP.
Suzan Cornelissen ( Project Manager CNV untuk Indonesia) dan Jeroen Merk PhD (Network Coordinator & Researcher Good Electronic SOMO) dalam penutupan sangat mengapresiasi pembentukan Forum Morowali Bersih tersebut. CNV dan SOMO mengharapkan sinergi dan koalisi Serikat Pekerja/Buruh, NGO dan CSO melalui forum ini dapat meningkatkan perlindungan, penghormatan dan remedy terhadap hak-hak masyarakat lokal dan pekerja.
Sementara itu Ketua Umum FSP Kerah Biru-SPSI Royanto Purba didampingi Ian Gilang (Ketua PC FSP Kerah Biru-SPSI Morowali) berharap Koordinator yang terpilih Aulia Hakim (WALHI) dan M.Zen Husen Alhsni(FSPMI Morowali) mampu mnjalankan tujuan Forum Morowali Bersih ini dalam mengangkat isu-isu K3/OSHE dan Bencana Ekologi kedepannya. Menurutnya dengan sinergi berbagai organisasi ini diharapkan penegakan Hak Asasi Manusia dari kegiatan Bisnis Ekstraksi Pertambangan Nikel dapat terwujud.
Forum Morowali Bersih direncanakan melakukan pertemuan setiap bulannya melalui daring dalam saling bertukar informasi dan perkembangan serta merencanakan berbagai aksi baik research, kampanye maupun aksi massa.
Sementara itu, Gede (INKRISPENA) yang menjadi fasilitator kegiatan diskusi memaparkan bahawa salah satu tool yang dipakai dalam advokasi kedua isu adalah Uji Tuntas Hak Asasi Manusia dan Lingkungan (Human Right and Enviromental Due Diligence-HREDD).
Adapun peserta lokakarya yang berlangsung dua hari tersebut diantaranya : FSP Kerah Biru-SPSI, FPE-KSBSI, FSPMI-KSPI, FIKEP-K SBSI, SPN-KSPI, SPL FSPMI-KSPI, SPIM dan SBIMI yang merupakan serikat pekerja/buruh yang ada di Kawasan IMIP. Sementara dari Organisasi Nasional Lokal diataranya Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), Wahana Lingkungan Hidup (WALHI), Auriga Nusantara, Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat. Sedang organisasi Internasional diantaraya Solidar Suisse, Solidarity Center, dan Australian Aid Abroad (APHEDA).
Acara ditutup oleh Yuni Kurniyatiningsih selaku Coordinator & Strategic Adviser CNV, Indonesia.