Beranda » Berita Kerah Biru >>ILO Selenggarakan Dialog Nasional Industri Elektronik
Jakarta_Kerahbirunews,- Kantor Perburuhan Internasional (ILO) Jakarta menyelenggarakan Dialog Nasional di Jakarta, 28-29 November 2024. Dialog yang bertajuk “Dialog Industri Nasional untuk Rantai Pasok Elektronik yang Bertanggung jawab dan Berkelanjutan di Indonesia dihadiri para pemangku kepentingan seperti Kementerian Lembaga, Pengusa/Pemberi Kerja dan Serikat Pekerja/Serikat Buruh.
Sebagai kontributor perekenomian Indonesia, sektor elektronik diketahui memberikan hasil hingga $14 mialiar per tahun (ekspor) dan menampung 300.000 pekerja. Peluang ini menghadapi tantangan dimana pada tahun terakhir, pangsa pasar nasional dan pertumbuhan lapangan kerja sektor industri cenderung melambat akibat persaingan yang semakin ketat dan menurunnya produktivitas.
Pemerintah Indonesia telah mengidentifikasi sektor elektronik sebagai prioritas strategis sebagai kebijakan “Making Indonesia 4.0” yang menitikberatkan pada inovasi, teknologi, dan keterampilan tenaga kerja. Selain itu, ditengah tekanan global yang semakin besar, pemerintah juga berupaya memperketat standar hukum di bidang sosial dan lingkungan sebagai syarat untuk akses pasar yang berintegrasi dengan rantai pasok.
Melalui Strategi Nasional Bisnis dan Hak Asasi Manusia yang telah diterbitkan melalui Peraturan Presiden No.60 Tahun 2023 lalu, pemerintah mendorong kegiatan bisnis yang bertanggung jawab (Responsible Business Conduct/RBC) untuk terciptanya kerja layak (Decent Work).
Federas Serikat Pekerja Kerah Biru (FSP Kerah Biru) turut hadir dalam kegiatan tersebut yang diwakili oleh Ketua Umum, Royanto Purba,Bendahara Umum Sunggul S, dan Ketua Bidang Hubungan Indusrial, Kamiludin.
Kamiludin kepada media menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan semua pemangku kepentingan dalam mengidentifikasi prioritas Bersama sektor elektronik. Melalui kegiatan ini diharapkan terciptanya peluang kolaboratif dalam membangun bentuk baru dalam meningkatkan daya saing serta industri elektronik melalui perilaku bisnis yang bertanggung jawab dan pekerjaan yang layak, termasuk pengembangan keterampilan.
Pada kegiatan tersebut, Ketua Umum FSP Kerah Biru menyoroti tentang minimnya sumberdaya manusia Indonesia khususnya di bidang semikonduktor. Pemerintah perlu mendorong untuk menyelesaikan persoalan tersebut mengingat sumberdaya alam di Indonesia sangat mendukung dalam pendirian industry semikonduktor di berbagai daerah.
Royanto juga menegaskan agar peraturan atau hukum yang mengatur para pelaku usaha multinasional dan nasional (Multinational and National Enterprise/MNE) benar-benar menjadi perhatian. Menurutnya, membangun pemahaman bersama tentang kerangka kerja internasional terutama deklarasi MNE ILO sangat penting. Pemahaman tersebut akan mendukung pekerjaan layak dan RBC di sektor elektronik.