Beranda » Berita Kerah Biru >>Peluang Investasi Ekonomi Perawatan Jangka Panjang
Jakarta_Kerahbirunews,- Perjalanan fase hidup normal setiap individu adalah melalui fase lahir, bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan tua. Fase-fase tersebut ada kalanya tidak memiliki kemandirian dan membutuhkan perhatian atau pertolongan orang lain utamanya keluarga. Fase bayi hingga anak-anak dan fase tua merupakan fase rentan yang membutuhkan perawatan. Disatu sisi kemajuan yang terjadi secara global semakin mendesak setiap orang untuk benar-benar secure dalam penghasilan agar dapat bertahan. Keadaan ini menjadikan tidak adanya waktu bagi angkatan kerja muda untuk melakukan perawatan pada anak-anak dan orangtua mereka. Mereka membutuhkan bantuan pekerja perawatan untuk memastikan orang-orang yang mereka sayangi aman.
Investasi dibidang penitipan anak dan panti jompo harus diakui semakin menarik minat para investor. Namun investasi perawatan dalam tulisan ini adalah investasi jangka panjang yang memainkan peran penting dalam masyarakat. Para investor dapat memanfaatkan perubahan demografi dan perawatan khususnya lanjut usia (lansia) yang meningakat jumlahnya.
Peluang Investasi Ekonomi Perawatan Jangka Panjang selaras dengan meningkatnya jumlah lansia
Populasi lanjut usia (lansia) berdasarkan data BPS, Bappenas tentang Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2035 menunjukkan peningkatan 10% di tahun 2020. Diperkirakan jumlah ini akan meningkat sebesar 16,5% hingga tahun 2035 dengan jumlah perempuan lebih banyak dari jumlah laki-laki. Peluang Investasi Ekonomi Perawatan Jangka Panjang menjadi lebih terbuka
Secara global peningkatan usia diatas 65 tahun terus meningkat. Pertambahan usia bukan berarti menurunkan tingkat kebutuhan. Lansia membutuhkan kebutuhan yang lebih besar dari jenis perawatan bagi mereka. Mereka butuh perawatan di rumah, bantuan hidup, perawatan di panti jompo ataupun di rumah sakit. Mereka adalah kelompok rentan masa depan yang harus diperhatikan dengan adil.
Peningkatan harapan hidup menjadi pendorong peningkatan jumlah lansia
Meningkatnya harapan hidup melalui pengobatan modern dan peningkatan kesehatan oleh kemajuan teknologi menjadi kontributor utama peningkatan harapan hidup ini. Peningkatan harapan hidup ini juga meningkatkan jumlah angka lansia yang pada masa pensiunnya memerlukan bantuan untuk kegiatan sehari-hari mereka. Peningkatan jumlah lansia ini justru sejalan dengan menurunnya jumlah anggota keluarga untuk melakukan perawatan. Transformasi masyarakat dengan meningkatnya partisipasi perempuan di pasar tenaga kerja formal semakin menggerus ketersediaan pengasuh keluarga. Oleh sebab itulah perlu ketersediaan pengasuh keluarga (pekerjaan perawatan).
Pada sisi lain, terjadi peningkatan permintaan akan sistem layanan sosial berkualitas tinggi. Meningkatnya kondisi ekonomi masyarakat (menjadi lebih kaya), maka mereka menuntut sistem layanan sosial yang lebih berkualitas dan lebih responsif. Mereka akan melakukan pilihan perawatan jangka panjang yang lebih komprehensif dan berkualitas.
Lansia merupakan golongan rentan terhadap meningkatnya prevalensi penyakit kronis. Penyakit jantung, diabetes, kanker, dan Alzheimer, sangat awam menyerang lansia. Penyakit-penyakit ini seringkali memerlukan perawatan ekstensif dan berkelanjutan yang dapat berjalan dalam period yang lama.
Investasi perawatan jangka panjang (investasi pada lansia) merupakan pilihan investasi yang menarik bagi investor. Kombinasi dari fakta meningkatnya harapan hidup dan jumlah lansia, meningkatnya kebutuhan layanan yang lebih berkualitas dan peningkatan prevalensi penyakit kronis pada lansia akan menjadi pertimbangan bagi para investor untuk berinvestasi. Investasi perawatan jangka panjang ini tentu akan membuka peluang kerja di masa depan. Pekerjaan perawatan membutuhkan tenaga kerja terampil dan terlatih.
Perlunya paket kebijakan pekerjaan perawatan
Pekerjaan perawatan harus memiliki paket kebijakan yang baik. Paling tidak paket kebijakan itu mencakup waktu, Jaminan pendapatan, hak dan jaminan pelayanan. Cakupan waktu meliputi cuti perawatan (cuti hamil, cuti ayah, cuti orang tua). Istirahat menyusui, cuti perawatan lainnya dan waktu istirahat layanan kesehatan.
Pada kebijakan Jaminan pendapatan harus mencakup ha katas waktu kerja yang layak, non diskriminatif, tidak adanya pelecehan seksual, perlindungan ketenagakerjaan dan hak lingkungan pekerjaan yang layak. Cakupan hak meliputi tunjangan tunai melahirkan, cuti ayah dan orang tua, manfaat tunai perawatan jangka panjang, dan keamanan bagi ibu menyusui.
Terakhir paket kebijakan Jaminan pelayanan mencakup layanan kesehatan ibu dan anak, layanan penitipan anak, pendidikan dasar dan menengah serta layanan luar sekolah, fasilitas perawatan, dan pelayanan perawatan jangka panjang.
Agenda untuk berinvestasi di bidang perawaran akan berkontribusi pada inisiatif nasional dan menawarkan jalan untuk aksi. Program platform harus mengalami peningkatan dalam upaya memajukan bidang pekerjaan maupun ekonomi perawatan.Peluang Investasi Ekonomi Perawatan Jangka Panjang cukup menarik dan memberi harapan.
Penulis :
Marta Uli Emmelia (Ketua Bidang Ekonomi dan Bisnis FSP Kerah Biru-SPSI)
Kerah biru SPSI
Memanusiakan Manusia
Mensejahterakan Buruh