Beranda » Berita Kerah Biru » Nasional >>Jalur Keuangan Sherpa G-20
Jakarta_kerahbirunews,- Kegagalan Group of Seven (G7) dalam menemukan jalan penyelesaian atas persoalan ekonomi global merupakan awal terbentuknya Group of Twenty (G20). G7 didirikan paska guncangan minyak tahun 1970. Saat itu ekonomi dunia anjlok. Sehingga pada akhirnya mendorong beberapa pemimpin dunia saat itu bertemu untuk membentuk kelompok pejabat pemerintahan dalam menemukan solusi pada permasalahan. Anggota G7 adalah Kanada, Prancis, Jerman, Italai,Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat. G7 berubah menjadi G8 pada tahun 1998 saat Rusia bergabung menjadi anggota baru G7. Akan tetapi pada 2014 setelah aneksasi Krimea, Kremlin dikeluarkan dari grup G8.
Kegagalan G7 dalam memunculkan pandangan baru yakni negara-negara berpendapatan menengah dan yang memiliki pengaruh ekonomi sistemik penting diikutsertakan dalam negosiasi guna mencari jalan keluar persamasalahan ekonomi global. Pada tahun 1999 dibentuklah Group of Twenty (G20) yang pada mulanya merupakan pertemuan tingkat Menteri keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Pertemuan tersebut menitik beratkan pembahasan kebijakan yang bermanfaat dalam penyelesaian krisis ekonomi dan keuangan. Terdapat 19 negara anggota seperti Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italy, France, Russia, dan Uni Eropa sebagai organisasi regional.
G20 menjadi sebuah forum utama ekonomi dunia yang memiliki posisi strategis karena secara mewakili sekitar 65% populasi dunia, 79% perdagangan global, dan hampir 85% ekonomi dunia. G20 mengedepankan dialog untuk membangun komitmen politik. G20 menjadi pemimpin ekonomi utama dunia dalam mengatasi tantangan yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global, antara lain masalah keuangan, perdagangan, infrastruktur dan investasi, energi, ketenagakerjaan, pemberantasan korupsi, pembangunan, pertanian, dan teknologi, inovasi, dan ekonomi digital.
Untuk membahas isu tersebut, G20 dibagi menjadi dua jalur, yaitu jalur dan jalur Kanal keuangan yang terdiri dari Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari seluruh anggota G20 ini secara khusus membahas sejumlah agenda terkait sektor keuangan. Sedangkan jalur Sherpa membahas agenda lain yang berada di luar sektor keuangan, serta menyiapkan berbagai dokumen untuk dibahas di KTT. Oleh karena itu, para Sherpa umumnya ditunjuk langsung oleh Kepala Pemerintahan/Negara dan dipandang sebagai perwakilan mereka di berbagai pertemuan G20 selain KTT.
G20 tidak memiliki Sekretariat tetap. Dalam proses dan sistem kerjanya, G20 memiliki Presidensi yang ditentukan secara konsensus oleh para anggotanya berdasarkan rotasi regional dan pergantian setiap tahun. Oleh karena itu, setiap tahun “Troika” – yang terdiri dari kepresidenan sebelumnya, kepresidenan tahun ini, dan kepresidenan yang akan datang – melakukan komunikasi dan koordinasi yang intensif untuk memastikan kelangsungan agenda G20.
Ditulis oleh :Muhammad Gemal Akbar
Sekretaris III , PP FSP KB-SPSI
Mantap kerah biru…terus bergerak