Beranda » Berita Kerah Biru >> Mengukir Kepemimpinan : Keberhasilan Dalam Kehadiran Dan Kegigihan
Pekanbaru_Kerahbirunews,- Dalam perjalanan kepemimpinan organisasi seperti Serikat Pekerja, sering kali seseorang terjebak dalam pengukuran keberhasilan semata pada tingkat pencapaian. Namun, sungguh, keberhasilan yang sejati tidak hanya dilihat dari titik-titik pencapaian yang dapat diukur, tetapi juga dari kesabaran dan keteguhan hati yang kuat dalam menghadapi setiap proses.Demikian diugkapkan Iwan Siregar pada Minggu 17 Maret 2024 di Pekanbaru, Riau.
Iwan Siregar adalah Ketua Pengurus Daerah Federasi Serikat Pekerja Kerah Biru-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP KERAH BIRU-SPSI) Propinsi Riau. Pria berdarah Batak tersebut dipercaya menjadi Ketua FSP Kerah Biru-SPSI untuk Propinsi Riau sejak 12 April 2023.
“Ketika banyak yang meragukan kemampuan kita, saat itulah kepercayaan pada diri dan kegigihan menjadi penentu utama. Dalam menghadapi tantangan, kita perlu mengakui bahwa keberhasilan tidak selalu terletak pada kekuatan yang tampak, tetapi pada kekuatan yang ada di dalam diri kita sendiri. Mungkin kita tidak memiliki segala kemampuan yang diinginkan oleh orang lain, namun keberhasilan sejati tidak ditentukan oleh apa yang kita miliki, melainkan oleh seberapa besar kita bersedia berjuang dan bertahan” tandas Iwan.
Menurut Iwan yang juga bergerak dalam jasa konstruksi itu, kepemimpinan dalam Federasi Serikat Pekerja tidaklah mudah. Diperlukan kesabaran untuk mendengarkan, ketekunan untuk memperjuangkan hak-hak anggota, dan ketegasan untuk menghadapi tantangan yang datang. Namun, di balik setiap rintangan ada peluang untuk tumbuh dan berkembang. Keberhasilan sejati terletak pada kemampuan kita untuk menjalani proses ini dengan tekad yang tak tergoyahkan.
Iwan juga menambahkan bahwa dibutuhkan keteguhan hati untuk memimpin. Bertindak sebagai sahabat setia dalam perjalanan kepemimpinan merupakan nilai kekuatan dalam menciptakan soliditas organisasi. Seorang pemimpin haruslah menjadi pembimbing langkah anggota terutama saat anggota menghadapi kesulitan dan ketidakpastian.
“Percayalah bahwa meskipun tujuan mungkin terasa jauh atau tidak pasti, kekuatan yang kita miliki untuk mencapainya terletak dalam ketabahan dan kegigihan yang kita tanamkan dalam diri kita sendiri.” jelas Iwan
“Ingatlah, keberhasilan bukanlah hanya tentang titik akhir yang dicapai, tetapi juga tentang perjalanan yang kita lalui untuk mencapainya. Dalam Federasi Serikat Pekerja, keberhasilan sejati terletak pada komitmen kita untuk terus maju, terus berjuang, dan tidak pernah menyerah. Bersama, dengan sabar dan keteguhan hati, kita akan mampu mencapai tujuan kita, bukan hanya sebagai individu, tetapi sebagai sebuah federasi yang kuat dan bersatu.” tambah Iwan.
Menjawab pertanyaan media perihal perkembangan FSP Kerah Biru-SPSI , Pria kelahiran Janjimatogu, Sumatera ini juga memaparkan bahwa sejauh ini FSP Kerah Biru-SPSI Propinsi Riau terus bergerak signifikan. Permasalahan yang utama adalah membawa perubahan mindset pekerja untuk bergabung dengan Serikat Pekerja.
Iwan menjelaskan bahwa sejauh ini beberapa Kelompok Pekerja Anggota (POKJA) yang dalam istilah umum serikat disebut PUK, telah tercatat dan tervalidasi di Suku Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi.
“Sesuai AD/ART dan perundang-undangan tentu tertib administrasi berupa pencatatan serikat pekerja adalah keutamaan bagi kami. Bagaimanapun secara legalitas , apabila sebuah serikat pekerja telah tercatat dalam hal ini Pokja maka pemenuhan syarat administrasi telah terpenuhi” ungkap Iwan.
FSP Kerah Biru-SPSI Propinsi Riau terus berusaha untuk menjangkau semua Kabupaten/Kota sehingga memudahkan para pekerja untuk bergabung dan terakomodir. Berbagai kegiatan terutama dalam sosialisasi dan konsolidasi baik tingkat Pokja, Cabang dan Daerah Riau kerap dilakukan untuk menjaga rasa kebersamaan.
Menutup wawancara dengan media, Iwan kembali menegaskan bahwa :”Keberhasilan tidak ditentukan oleh kekuatan yang kita miliki, melainkan oleh kegigihan dan ketabahan dalam menghadapi setiap proses. Keberhasilan dalam Kehadiran dan Kegigihan”