Ian Gilang :”PC FSP KERAH BIRU-SPSI Kabupaten Morowali Akan Tetap Menjaga Solidaritas Pekerja/Buruh”

Beranda » Berita Kerah Biru >>Kerah Biru Jaga Solidaritas

Morowali_Kerahbirunews,- Pengurus Cabang Federasi Serikat Pekerja Kerah Biru-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP KB-SPSI) Kabupaten Morowali melakukan rapat dan aksi sosial penggalangan dana, di Bahodopi, Senin (17/04/2023). Acara yang dihadiri oleh Pengurus Cabang tersebut dalam rangka penguatan organisasi dan aksi sosial sebagai solidaritas pekerja atas meninggalnya salah satu pekerja beberapa waktu lalu.

Dalam keterangannya Ketua PC FSP KERAH BIRU-SPSI Morowali, Ian Gilang kepada pers menjelaskan agenda rapat membahas tentang percepatan pencatatan ke Suku Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Morowali dan Penyerahan bantuan sosial hasil galang dana.

Ian menjelaskan bahwa Pengurus Pusat telah menerbitkan Surat Keterangan tentang pengukuhan Pengurus Cabang dan 4 Kelompok Pekerja Anggota (POKJA) dan telah diterima untuk selanjutnya dicatatkan di Sudin Ketenagakerjaan Transmigrasi. Pencatatan ini wajib dilakukan sesuai dengan manah undang-undang serikat pekerja dan AD/ART organisasi.

“Kami ingin rasa kemanusiaan dan solidaritas sesama pekerja tetap terjaga pada semua anggota FSP Kerah Biru, oleh sebab itu sebagai bentuk penyataan kepedulian kami dan tanda belasungkawa kami atas meninggalnya rekan kami Ilham Tomas beberapa waktu lalu, kami menyerahkan hasil galang dana kepada istri almarhum “ ungkap Ian.

Ian juga menambahkan bahwa insiden yang menimpa Ilham Tomas beberapa waktu lalu memang memberi luka bagi para pekerja khususnya di Sulawesi Tengah.  Almarhum meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang baru berumur sebelas bulan.

“Sebagai bentuk solidaritas, kami khususnya para pekerja kontraktor yang ada di Kawasan IMP (Indonesia Morowali Industrial Park) segera melakukan aksi galang dana dari para pekerja, yang kami serahkan kepada istri almarhum melalui transfer bank dan melakukan pembicaraan secara video call” jelas Ian.

Ilham Tomas adalah pekerja asal Kabupaten Luwuk Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah diketahui baru bekerja satu hari. Naas pada hari tersebut, korban mengalami kecelakaan terhimpit ditumpukan pipa .

Ian Gilang berharap kedepan hal seperti ini tidak terjadi lagi dan seharusnya dipastikan terlebih dahulu apakah seorang pekerja yang baru telah mendapatkan penjelasan tentang standar prosedur operasional dan telah mendapatkan pelatihan sebelumnya.

Ketua PC FSP KB-SPSI Morowali itu juga menegaskan bahwa telah melaporkan semua kegiatan kepada Pengurus Pusat FSP KB-SPSI melalui Sekretaris Umum, Saefpuloh.

“Kami berterima kasih juga kepada pengurus pusat, secara khusus Ketua Umum Kerah Biru, Bapak Royanto Purba yang juga memberi support dan dukungan kepada kami. Ketua Umum berpesan agar semua anggota Kerah Biru di Morowali untuk dilakukan pengecekan apakah anggota telah memiliki jaminan sosial  BPJS Ketenagakerjaan atau belum. Dan kami akan sesegera mungkin memberi laporan kepada pusat.” pungkas Ian.

Sementara itu Sekretaris Umum FSP KB-SPSI, Saefpuloh yang akrab dipanggil Ipul kepada media menegaskan bahwa salah satu tujuan dari Kerah Biru adalah memastikan semua anggotanya memiliki proteksi sosial atau jaminan sosial, sehingga pada saat terjadi kecelakaan kerja atau bahkan berujung kematian, kepesertaan jaminan sosial bisa meringankan beban pekerja.

“Kami sangat serius dalam hal ini, kami juga akan menindak lanjuti apabila menemukan ada perusahaan yang tidak benar-benar  memperhatikan jaminan sosial para pekerjanya. Kami pastikan bahwa jika menemukan perusahaan tidak membayar iuran BPJSTK atau hanya membayar sebagian iuran BPJS TK pekerjanya maka akan kami tindaklanjuti dan melaporkan perusahaan tersebut.” tegas Ipul.

Ipul juga menambahkan bahwa Serikat Pekerja Kerah Biru berdiri bukan bertujuan menjadi lawan pengusaha atau pemerintah. Kerah Biru dibentuk justru untuk membawa paradigma baru dalam serikat pekerja/serikat buruh ditengah stigma yang berkembang di tengah masyarakat. FSP Kerah Biru-SPSI bertujuan untuk kepastian jaminan sosial para anggotanya, peningkatan kompetensi, wadah peningkatan diri dalam organisasi, menumbuhkan sikap solidaritas sesama pekerja/buruh dan mengutamakan dialog sosial dalam mencari kesepakatan dengan pengusaha.