Beranda » Berita Kerah Biru » Daerah >>Serikat Pekerja Masa Transisi
Bandung_Kerahbirunews,- Ketua Pengurus Daerah Federasi Serikat Pekerja Kerah Biru-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP Kerah Biru) Propinsi Jawa Barat, Hj. Nuki Hestia, S.Pd memandang berbagai persoalan akan dihadapi Serikat Pekerja pada masa transisi. Hal ini dikatakannya melalui wawancara eksklusif dengan media Kerahbirunews, Rabu, 2 Agustus 2023 melalui wawancara langsung.
Nuki memaparkan bahwa masa transisi dalam perkembangan dunia saat ini mengacu pada periode perubahan dan transformasi yang signifikan. Transformasi terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia akibat dampak berbagai hal. Transisi ini bisa terjadi dalam berbagai bidang, termasuk teknologi, ekonomi, sosial, politik, dan lingkungan. Perubahan ini seringkali terjadi karena kemajuan teknologi, dinamika global, dan tekanan dari isu-isu kompleks. Isu global yang hangat dibicarakan seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan tantangan ekonomi.
Transisi berbagai bidang memberikan pekerjaan rumah bagi serikat pekerja
“Transisi dalam bidang teknologi ditandai dengan kemajuan teknologi, termasuk kecerdasan buatan, robotika, otomatisasi, dan teknologi informasi. Kondisi ini sedang mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan berinteraksi.” ungkap Nuki.
“Teknologi ini membawa peluang baru dan tantangan dalam berbagai sektor ekonomi dan industri. Sejalan dengan itu dunia juga saat ini sedang mengalami transisi menuju energi terbarukan dan berkelanjutan. Peningkatan kesadaran tentang dampak negatif bahan bakar fosil terhadap lingkungan mendorong peralihan menuju sumber energi yang lebih ramah lingkungan” ungkap Nuki.
Nuki juga menambahkan bahwa :”Dunia juga memasuki transisi dibidang sosial. Masyarakat saat ini sedang berjuang untuk mencapai inklusivitas, kesetaraan gender, dan mengatasi diskriminasi. Perubahan sosial ini mendorong perubahan dalam kebijakan dan sikap terhadap isu-isu sosial yang relevan. Sementara dalam bidang ekonomi, transisi terjadi akibat globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata. Ini menyebabkan perubahan dalam sistem ekonomi dan struktur ketenagakerjaan.”
“Transisi di bidang lingkungan ditandai dengan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Ini juga mendorong upaya untuk mengadopsi pola konsumsi dan produksi yang lebih berkelanjutan serta kebijakan perlindungan lingkungan yang lebih ketat. Demikian juga transisi di bidang politik. Kita ketahui bahwa perubahan politik dan sosial yang terjadi di berbagai negara berdampak pada tata kelola pemerintahan. Selain itu berdampak juga pada sistem politik, dan hubungan internasional” jelas Nuki.
Masa transisi adalah periode yang menantang, dimana perubahan dan transformasi yang signifikan tersebut akan berdampak pada struktur tenaga kerja. Sehingga secara langsung berimbas pada Serikat Pekerja.
Perubahan pola kerja akibat perkembangan teknologi harus dimaknai sebagai peluang
Menurut wanita yang aktif dalam bidang pelatihan dan kursus tersebut, perkembangan teknologi dan otomatisasi mengakibatkan perubahan drastis dalam struktur tenaga kerja. Banyak pekerjaan yang dulunya dilakukan oleh manusia akan digantikan oleh mesin atau sistem kecerdasan buatan. Hal ini dapat menyebabkan banyak pekerja kehilangan pekerjaan mereka atau harus menghadapi perubahan besar dalam tuntutan keterampilan kerja.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan konektivitas, serikat pekerja perlu berjuang untuk melindungi keamanan dan privasi pekerja. Perkembangan dunia membawa pekerja dalam lingkungan kerja yang semakin terhubung. Perlindungan data pribadi, risiko pemantauan yang berlebihan, dan isu-isu keamanan siber akan menjadi perhatian utama.
Pekerjaan dengan kontrak fleksibel, seperti pekerja lepas atau gig economy, semakin umum. Meskipun memberikan fleksibilitas bagi pekerja, ini juga dapat menimbulkan ketidakstabilan ekonomi dan kurangnya perlindungan sosial. Serikat pekerja perlu mencari cara untuk mengatasi isu-isu ini dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi pekerja fleksibel.
Penghapusan diskriminasi merupakan pelaksanaan kebijakan berpusat pada manusia
Dalam masa transisi menuju ekonomi berkelanjutan, serikat pekerja dihadapkan pada tuntutan untuk mengadaptasi sektor pekerjaan mereka agar lebih ramah lingkungan. Perubahan dalam industri energi, transportasi, dan manufaktur dapat mempengaruhi banyak pekerjaan.Serikat pekerja perlu berperan dalam memastikan transisi yang adil dan memberikan dukungan bagi pekerja yang terpengaruh.
Bagaimanapun serikat pekerja di masa transisi harus tetap berjuang untuk menghapuskan diskriminasi dan ketimpangan di tempat kerja. Isu-isu seperti kesenjangan upah berdasarkan jenis kelamin, ras, atau latar belakang harus diperangi dengan lebih aktif untuk menciptakan tempat kerja yang inklusif dan setara.
Perkembangan teknologi dan perubahan struktur tenaga kerja memerlukan pekerja untuk terus meningkatkan keterampilan mereka agar tetap relevan dan berdaya saing. Serikat pekerja dapat memainkan peran penting dalam memastikan pekerja mendapatkan akses ke pelatihan dan pengembangan keterampilan yang diperlukan untuk sukses di pasar tenaga kerja yang berubah.
Globalisasi terus menjadi faktor yang signifikan dalam dunia kerja. Serikat pekerja di masa transisi perlu menghadapi tantangan baru dalam mempengaruhi kebijakan global, menghadapi persaingan internasional, dan melindungi hak-hak pekerja dalam lingkungan bisnis yang semakin terintegrasi.
Permasalahan ini menggambarkan berbagai tantangan kompleks yang akan dihadapi serikat pekerja di masa yang akan datang atau masa transisi. Untuk mengatasi permasalahan ini, serikat pekerja perlu memperkuat kerja sama, inovasi, dan kepemimpinan yang kuat guna mewujudkan lingkungan kerja yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.
Kerah Biru Jawa Barat bersiap menjalankan misi organisasi
Menyadari perubahan pada era transisi ini menjadi salah satu alasan Nuki bergabung dengan Serikat Pekerja Kerah Biru. Menurutnya, Serikat Pekerja Kerah Biru memiliki visi dan misi yang benar-benar fokus pada pengembangan kapasitas manusia dalam hal ini pekerja. Pendekatan yang berpusat pada manusia dan berkelanjutan akan menjadikan Kerah Biru menjadi kendaraan yang menghantar pekerja pada tujuan utama yakni kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
“Sebagai Pengurus yang dipercaya memimpin FSP Kerah Biru-Jawa Barat, saya dan jajaran pengurus akan terus melakukan inovasi. Melalui kreatifitas dalam membuka akses maupun program-program bagi para anggota, sesuai dengan arahan Ketua Umum kemarin dalam acara sosialisasi PD FSP KERAH BIRU Jawa Barat” tutup Nuki
Kerah Biru memang datang dengan paradigma baru