Memiliki Ketrampilan Pedagogikpekerja

Beranda » Berita Kerah Biru » Nasional >>Memiliki Ketrampilan Pedagogik Bagi Mentor Pemagangan

 

Jakarta_Kerahbirunews,-  Pengurus Pusat Federasi Serikat Pekerja Kerah Biru-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia menghadiri pemutaran Tiga Film Pendek yakni Film Pemagangan. Film yang berjudul “Terampil dan Sukses Lewat Pemagangan” ditayangkan di CGV FX Sudirman Lantai 7 Jakarta . Pemutaran film pada Selasa 07 Maret 2023  diselenggarakan  International Labor Organization  bekerja sama Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dan (APINDO. Ketiga film ini mendokumentasikan praktik baik pelaksanaan pemagangan  beberapa perusahaan. Perusahaan tersebut antara lain Abuba, Kopi Kenangan, Bridgestone TI, Panasonic MI, Archipelago International. Selain itu pelibatan organisasi seperti Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) dan serikat pekerja. Dari tayangan film tersebut tampak bahwa seorang mentor wajib memiliki ketrampilan pedagogik.

Memiliki keterampilan pedagogik membantu efektivitas proses pemagangan

Acara didahului oleh Kata sambutan dari Maria Joao Vasquesz sebagai perwakilan ILO. Maria menjelaskan pentingnya pemagangan dalam meningkatkan kemampuan pekerja sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pengusaha. ILO mengapresiasi keseriusan Pemerintah Indonesia dalam berbagai usaha memajukan pekerja/buruh di Indonesia. Dengan acara ini diharapkan juga pemirsa mengerti bahwa memiliki ketrampilan pedagogik wajib bagi mentor pemagangan.

Anthony Hilman (APINDO) menegaskan bahwa perubahan global yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi digital telah merombak berbagai dimensi kehidupan manusia. Termasuk dalam konteks penyiapan sumberdaya manusia. Penyiapan ini mencakup upaya peningkatan kompetensi tenaga kerja yang sedang meniti karir professional maupun pembekalan ketrampilan dan pengalaman kerja. Terutama bagi mereka yang masih duduk di bangku sekolah atau yang berada pada fase peralihan. Menurut data BPS bulan Agustus 2022 yang lalu, kualitas angktan kerja Indonesia masih relatif rendah. Sekitar 54.31 persen angkatan kerja berpendidikan SMP kebawah dan tingkat pengangguran terbuka kelompok usia 14-24 tahun 20,63 persen. Diploma dan Perguruan Tinggi mencapai angka 7,76 persen.

Ketrampilan pedagogig menjadikan pemagangan menjadi efektif

Hilman menjelaskan berdasarkan profil ketenagakerjaan ini, terdapat tantangan yang perlu kita hadapi dan kita selesaikan bersama. Untuk merespon hal ini perlu membangun link and match dengan mengembangkan program pemagangan yang menjadi bagian dari sistem pelatihan. Melalui proses pemangangan akan membiasakan diri untuk bekerja lebih baik yang dilakukan dan akan dilakukan.Peserta magang tidak hanya belajar teori tetapi mereka juga melakukan pekerjaan secara langsung. Melalui pemagangan, pekerja bisa memperoleh langsung keterampilan dan mengalami perubahan pengetahuan dan sikap saat bekerja. Pemagangan menawarkan mutual benefit bagi para pihak. Peserta pemagangan diuntungkan lantaran bisa menyerap materi pelatihan dan pengalaman kerja dibawah bimbingan mentor yang berkualitas dan mempermudah dalam penitian karir yang diinginkan.

Anthony Hilman menambahkan bahwa perusahaan sebagai penyelenggara berkesempatan menjaring dan mencetak calon pekerja yang sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga kebutuhan untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya dan memacu produktivitas perusahaan. Pemagangan juga meningkatkan interaksi dan pertukaran ide di kalangan stakeholder ketenagakerjaan secara luas termasuk pemerintah sebagai pembuat kebijakan.

Pemaganagan dengan pedagogik merupakan peningkatan kompetensi

Direktur Pelatihan Vokasi dan Pengembangan Pemagangan Kemnaker RI,  M.Ali Hapsah dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada ILO. Menurutnya ILO terus mendorong dan mensosialisasikan pemagangan ini. Pemagangan yang berkualitas sebagai salah satu upaya peningkatan kompetensi yang paling efektif untuk terus digelorakan. Target pemerintah secara nasional untuk peningkatan kompetensi melalui pemagangan sebanyak 72.000 orang. Sementara dari kementerian sendiri, support yang bisa dilakukan sangat terbatas. Melalui alokasi dana tugas pembantuan yang bisa dialokasikan disemua propinsi hanya bisa menyasar 6.300 orang. Ada gap yang sangat besar antara target dengan kemampuan pemerintah untuk melaksanakan dan mendorong pemagangan yang berkualitas ini. Kerjasama antara semua pihak dan terutama APINDO sangat tunggu dan tentu saja support dari Serikat Pekerja/Buruh agar pencapaian target dapat tercapai.

“Tantangan kita sungguh sangat luar biasa untuk peningkatan kompetensi ini. Setiap tahun 3,5 juta tambahan angkatan kerja baru kita yang ternyata tidak semua bisa langsung terserap oleh kawan-kawannya pak Anthony. Oleh karena itu peningkatan kompetensi ini menjadi PR besar kita untuk kedepannya. Kami melihat pemagangan ini menjadi salah satu cara kita yang paling efektif. Tujuannya untuk mensejajarkan apa yang menjadi keinginan kawan-kawan di perusahaan di Industri dari apa yang kita harapkan dari proses pemagangan ini. Oleh karena itu sekali lagi segala upaya yang dilakukan berbagai pihak termasuk yang dilakukan oleh ILO ini patut kita apresiasi . Dan saya kira model-model seperti ini lebih pas untuk generasi milenial ya bahkan generasi selenial dituangkan dalam sebuah film.” tutup Ali.

Kendala pemagangan dipengaruhi tingkat keterampilan mentor

Ketua Umum Kerah Biru, Royanto Purba kepada media memaparkan bahwa acara ini cukup baik hanya saja kurangnya sesi untuk diskusi. Dalam ketiga film ini terbagi atas Pemagangan pada Industri, Pemagangan Kompeten dan Terampil dan Sukses Lewat Pemagangan. Ketiga film pendek yang ditayangkan yang berlatar di PT Pansonic Manufacturing Indonesia, Kopi Kenanga dan ABUBA.

“Dari film tersebut kita dapat melihat secara singkat bagaimana proses-proses pemagangan itu dilakukan, bagaimana mentor-mentor handal . Mereka melakukan bimbingan dan bagaimana peserta magang yang tekun mengikuti proses mencapai karir dalam pekerjaan setelah lulus dari pemagangan. Seperti ada contoh seorang karyawan Panasonic yang mengikuti pemagangan sejak lulus SMK, kemudian mendapat pemagangan selama 3 tahun di Jepang. Karyawan tersebut akhirnya menjadi karyawan tetap dan mampu menduduki posisi yang baik di perusahaan.”  jelas Royanto.

Royanto juga menambahkan :”Beberapa peserta magang dan mentor yang terlibat dalam film juga dihadirkan sebagai narasumber untuk sesi diskusi. Pada sesi ini dapat kita ketahui apa-apa saja kendala yang dihadapi baik peserta magang maupun mentor. Salah satu yang tersulit adalah pada penilaian akhir untuk menentukan lulus tidaknya peserta magang. Kendala lainnya adalah menemukan pola komunikasi yang efektif oleh mentor kepada peserta magang, terlebih peserta milenial. Jadi mentor juga berusaha untuk berkomunikasi secara milenial agar lebih membuat peserta tetap bersemangat.”

“Mentor juga harus memiliki keterampilan pedagogik . Ketrampilan ini mencakup antara lain pemahaman karakteristik peserta pemagangan, pengembangan program dan kurikulum, pendampingan melalui komunikasi yang efektif. Juga mencakup keterampilan dalam memberi penilaian serta evaluasi. Jadi untuk mendapatkan hasil pemagangan yang baik paling tidak mentor benar-benar memiliki keterampilan pedagogic tersebut” ujar Royanto.

Pemagangan jangan menjadi alat meraup untung

Saut T yang juga salah satu Pengurus Pusat Kerah Biru kepada media menjelaskan bahwa acara seperti ini sangat bermanfaat.

“Saya merasa termotivasi, sejak masuk dalam keorganisasian serikat pekerja ini. Wawasan kita menjadi luas, ternyata banyak hal yang bisa kita lakukan untuk pekerja anggota, terlebih kami dari pekerja informal. Pemagangan ini tentu harus digalakkan. Namun saya juga menyoroti apakah pelaksanaan pemagangan di lapangan telah tepat dilaksanakan. Seperti kata Pak Joko yang dari SARBUMUSI tadi. Bahwa niatan itu yang utama namun pengawasan dari serikat pekerja juga sangat diharapkan. Jangan sampai ada pengusaha yang menjadikan pemagangan sebagai alat meraup keuntungan. Kan bisa saja dianggap magang padahal diperlakukan sebagai pekerja.Itu sih yang saya bisa bagikan.” pungkas Saut.

Saut juga sangat setuju bahwa memiliki ketrampilan pedagogik wajib Bagi mentor. hal ini mengingat peserta pemagangan memiliki tingkat kemampuan menyerap yang berbeda. Dengan kemampuan pedagogik maka mentor akan menemukan cara efektif dalam melatih peserta magang.

Sementara itu pembina organisasi Kerah Biru, Elias Hamonangan berharap agar Kerah Biru mampu memanfaatkan program-program seperti ini bagi anggotanya. Kegiatan pemagangan ini cocok juga bagi pekerja informal atau belum bekerja dan juga untuk sektor parawisata.

“Dalam film tadi ada dua yaitu Kopi Kenanga dan Abuba Steak tentu sangat dekat dengan sektor parawisata dan informal. “ ungkap Elias

Pada acara tersebut turut hadir Pengurus Kerah Biru diantaranya Suzy Sugiharto, Hasiholan, Sarita dan Alvina J.

 

By Kerah Biru

Federasi Serikat Pekerja Kerah Biru berdiri pada tanggal 29 September 2022 di Jakarta. Merupakan Federasi Serikat Anggota termuda yang berafliasi pada Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *