Beranda » Berita Kerah Biru » Nasional >>Paradigma Baru Hubungan Industrial
Jakarta_Kerahbirunews,- Hubungan industrial telah mengalami perubahan signifikan selama beberapa dekade terakhir. Perubahan ini telah membawa munculnya paradigma baru dalam hubungan antara pekerja dan pengusaha. Paradigma baru ini mencerminkan pergeseran dalam pendekatan, norma, dan harapan yang mengatur interaksi di tempat kerja.
Ketua Bidang Hubungan Industrial, PP FSP KERAH BIRU-SPSI, Kamiludin mengatakan bahwa perubahan ekonomi secara globalisasi dan kemajuan teknologi telah merubah lanskap ekonomi secara fundamental. Perusahaan sekarang beroperasi dalam lingkungan yang lebih kompetitif dan kompleks. Ini telah mempengaruhi hubungan industrial dengan mendorong adaptasi dan inovasi.
Menurutnya bahwa paradigma baru dalam hubungan industrial menekankan pentingnya kolaborasi antara pekerja dan pengusaha. Kolaborasi memungkinkan pihak-pihak terlibat untuk bekerja bersama mencapai tujuan yang saling menguntungkan.
Kamiludin juga menambahkan bahwa fleksibilitas juga merupakan faktor penting. Dalam paradigma baru, fleksibilitas menjadi kunci. Pekerja dan pengusaha perlu mampu beradaptasi dengan perubahan yang cepat. Fleksibilitas waktu kerja, fleksibilitas kontrak, dan fleksibilitas peran menjadi penting dalam menciptakan hubungan industrial yang sukses.
Pengusaha juga harus mengakui pentingnya keterlibatan pekerja dalam proses pengambilan keputusan. Pekerja yang terlibat secara aktif merasa memiliki tanggung jawab yang lebih besar terhadap pekerjaan mereka dan memiliki motivasi yang lebih tinggi. Dengan demikian diharapkan terjadi keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Pengusaha berupaya menciptakan lingkungan kerja yang memungkinkan pekerja untuk mencapai keseimbangan ini, seperti dengan fleksibilitas waktu kerja dan dukungan untuk perawatan anak.
Kamiludin juga menekankan tentang pentingkanya fokus pada keahlian.Pengusaha semakin mengakui pentingnya mengembangkan dan memanfaatkan keahlian individu. Paradigma baru dalam hubungan industrial mendorong pengembangan keterampilan dan peningkatan produktivitas melalui pelatihan dan pengembangan karir.
Selain itu komunikasi yang efektif menjadi faktor kunci dalam paradigma baru. Pekerja dan pengusaha perlu berkomunikasi secara terbuka dan jujur, memfasilitasi aliran informasi yang baik, dan mendengarkan dengan empati. Pentingnya menghormati dan menghargai keragaman dalam tempat kerja harus menjadi perhatian utama, pengusaha harus menciptakan lingkungan yang inklusif dan mempromosikan kesetaraan peluang bagi semua pekerja. Pekerja harus memperoleh perlindungan yang layak, termasuk upah yang adil, keamanan kerja.
Ketua Bidang Hubungan Industrial FSP Kerah Biru-SPSI itu juga berpendapat bahwa pekerja/buruh tidak boleh berdiam diri menunggu, harus melakukan inovasi. Pemerintah, pengusaha dan akademisi diharapkan dapat memberi solusi terkait beragam persoalan akibat revolusi industry. Era disrupsi membawa kita pada banyaknya pekerjaan baru, tetapi di sisi lain tidak sedikit pekerjaan yang hilang. Tentu hal ini mendorong kita untuk merubah cara pandang pada hubungan industrial itu sendiri.
Semangat dlm pengabdian Hubungan Industriall, bang Kamil.