Beranda » Berita Kerah Biru >>Integrasi UMKM -Proteksi Sosial Dalam Menghadapi Krisis Iklim Global
Pekanbaru_Kerahbirunews,- Aktivis Sosial Marta Uli Emmelia mengatakan bahwa Integrasi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan proteksi sosial memainkan peran penting dalam menghadapi krisis iklim global. Dalam konteks ini, UMKM merujuk pada sektor ekonomi yang mencakup bisnis kecil dan menengah, termasuk usaha yang berfokus pada praktik berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Menurut Marta, UMKM memiliki potensi besar dalam berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan karena umumnya menggunakan sumber daya yang efesien, menerapkan praktik berkelanjutan dan beroperasi di tingkat lokal. Dalam konteks perubahan iklim, UMKM menjadi motor penggerak dalam mempromosikam teknologi hijau, penggunaan energi terbarukan, dan produksi ramah lingkungan.
“Kita tahu bahwa UMKM cenderung lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan dan lebih mampu beradaptasi dengan tantangan yang dihadapi akibat krisis iklim. Melalui integrasi dengan proteksi sosial atau jaminan sosial, UMKM dapat memperoleh akses ke sumberdaya, pelatihan, dan pengetahuan yang diperlukan untuk berinovasi dan mengembangkan solusi yang berkelanjutan. Dengan dukungan dan perlindungan jaminan sosial, UMKM dapat bertahan dan memulihkan diri dari dampak krisis iklim” jelas Marta.
Lebih lanjut Marta menjelaskan bahwa pasca pandemic covid-19, UMKM telah menjadi tulang punggung ekonomi lokal terutama di daerah pedesaan dan perkotaan yang rentan terhadap perubahan iklim. Integrasi yang kuat antara UMKM dan Proteksi Sosial maka upaya dapat dilakukan untuk memperkuat ekonomi lokal dengn melibatkan UMKM dalam rencana mitigasi dan adaptasi iklim. Ini tidak hanya akan meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat lokal, tetapi juga memberikan jaminan sosial bagi mereka yang terdampak perubahan iklim.
UMKM juga berperan dalam membentuk perilaku konsumen melalui produk dan layanan yang mereka tawarkan. Integrasi dengan proteksi sosial dapat membantu UMKM untuk mendorong kesadaran dan edukasi terkait konsumsi berkelanjutan kepada pelanggan mereka. Ini mencakup penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan, produk dengan jejak karbon rendah, dan mengedukasi pelanggan tentang pentingnya pemilihan produk yang berkelanjutan.
Integrasi UMKM dengan proteksi sosial juga dapat membantu dalam mencapai keadilan sosial dan inklusi dalam menghadapi krisis iklim. Dalam upaya mitigasi dan adaptasi, penting untuk memastikan bahwa kelompok rentan dan masyarakat dengan pendapatan rendah tidak tertinggal.
UMKM yang terintegrasi dengan program proteksi sosial memiliki potensi untuk menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang positif. Mereka dapat memberikan lapangan kerja lokal, melibatkan masyarakat dalam kegiatan berkelanjutan, dan mengurangi tekanan pada sumber daya alam. Integrasi ini juga dapat memperkuat kesadaran masyarakat tentang isu-isu lingkungan dan mempromosikan perilaku konsumen yang lebih berkelanjutan.
“Kedepan kita akan kampanyekan integrasi UMKM dengan Jaminan Sosial agar kehidupan masyarakat kita terutama masyarakat lokal dapat tumbuh ke arah yang lebih baik. Saya bekerjasama dengan beberapa stakeholder dan juga serikat pekerja yang memiliki keanggotaan bukan penerima upah/informal seperti Federasi Serikat Pekerja Kerah Biru” ungkap Marta.