Beranda » Berita Kerah Biru » Nasional >>People Centered Approach & Gender Equality
Jakarta_kerahbirunews,-Pasca Pandemi Covid-19 menjadi momentum berdirinya Kerah Biru sebagai serikat pekerja baik formal maupun informal . Kerah Biru menyerukan pendekatan yang berpusat pada manusia dan termasuk didalamnya kesetaraan gender. Kerah Biru menempatkan manusia dan pekerjaan benar-benar berada pada pusat kebijakan ekonomi, sosial melalui praktik bisnis yang adil. People centered approach merupakan pendekatan yang efektif.
Masa transisi ini akan membawa peluang yang tidak terhitung jumlahnya dan senantiasa berkembang di masa depan. Hal ini diharapkan akan meningkatkan kualitas kehidupan kerja, luasnya pilihan pekerjaan, menutup kesenjangan gender, memperbaiki berbagai kerusakan akibat perkembanga global. Meski kemajuan ini menawarkan banyak peluang, namun harus dibarengi sikap tegas untuk bertindak dan menyadari bahwa semuanya tidak terjadi sendirinya. Maka kemajuan dan tawaran kesempatan meraih peluang tersebut, justru akan memperlebar ketimpangan dan semakin membawa ketidakpastian.
Era VUCA harus membawa kebijakan people centered
Kita ini berada pada era VUCA.Era yang sangat menantang pada dunia bisnis yang tentunya akan berdampak juga pada pekerja. Kita tahu bahwa VUCA (Volatilty, Uncertainty,Complexity,Ambiguity) membawa kita pada suatu keadaan yang cenderung berubah. Perubahan dari suatu keadaan pada keadaan lain dan perubahan itu sangat ekstrim, acapkali tidak disadari. Akibat dari cepatnya perubahan yang terjadi, ketidakpastianpun hadir mengiringi dunia bisnis. Hal ini benar-benar membuat para pelaku bisnis harus menyeleksi langkah-langkah yang mereka ambil. Kesalahan mengambil keputusan akan berakibat seperti Yahoo, Nokia, Xerox dan lain sebagainya. Keadaan yang tidak pasti ini tentu akan semakin kompleks. Banyaknya opsi jalan keluar menjadi kompleksitas bagi penyelesaian masalah dalam usaha, Oleh sebab itu perkembangan keilmuan, trend pasar, dan teknologi harus benar-benar diikuti dari waktu ke waktu. Semua kondisi tersebut membuat makna ganda (ambigu) yang seringkali membuat keraguraguan untuk melangkah.
Bisa dibayangkan bahwa ketrampilan hari ini tidak akan relevan dengan kebutuhan pekerjaan di masa depan. Artinya ketrampilan yang baru diperolehpun akan cepat usang dan tidak terpakai. Perlu pembaharuan skill yang kontiniu bagi pekerja, perlu membawa pola berpikir yang terbuka untuk perubahan. Selain itu perlu meningkatkan dan menginovasi kemampuan lama dan kreatifitas menjadi salah satu andalan dalam upaya “penghijauan” pekerja dalam meraih peluang masa depan.
Tindakan nyata manusia dibutuhkan dalam transformasi yang terjadi
Kita harus segera bertindak tegas dengan langkah-langkah konkrit. Pendekatan yang berpusat pada manusia termasuk pemahaman isu kesetaraan gender dalam dunia kerja benar-benar menjadi agenda pergerakan Kerah Biru. Perempuan yang selama ini dianggap sebagai kaum minoritas dan mendapatkan upah yang lebih rendah. Sudah saatnya perempuan harus memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki.Upah adalah imbalan atas pekerjaan bukan atas dasar jenis kelamin melainkan kemampuan. Pelecehan terhadap kaum perempuan harus benar-benar dihapuskan dan perlu mendorong pemerintah lebih tegas lagi membuat regulasi tentang ini.
Perubahan transformatif ini harus benar-benar dimanfaatkan untuk mencapai masa depan yang lebih cerah. Ekonomi yang aman, kesempatan yang setara dan berkeadilan sosial, sehingga terciptalah jalinan atau harmonisasi di tengah masyarakat.
Tiga pilar untuk pekerjaan masa depan manusia
ILO melalui Komisi Global Untuk Pekerjaan Masa Depan menyatakan bahwa ada tiga pilar tindakan untuk agenda yang berpusat pada manusia. Ketiga pilar itu adalah :
- Investasi Dalam Sumber Daya Manusia. Ini merupakan investasi dalam kemampuan orang, memungkinkan mereka untuk memperoleh skill, reskiling, dan upskilling. Perlunya dukungan kepada pekerja melalui berbagai transisi yang akan mereka hadapi sepanjang perjalanan hidup mereka.
- Meningkatkan Investasi di lembaga-lembaga kerja untuk memastikan pekerjaan masa depan memberikan kebebasan, martabat, jaminan ekonomi, dan kesetaraan/keadilan.
- Investasi dalam pekerjaan yang layak dan berkelanjutan dan membentuk peraturan dan insentif untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi dan sosial serta praktik bisnis..
Federasi Serikat Pekerja Kerah Biru-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia akan benar-benar memanfaatkan momentum ini. Kerah Biru akan menjadi wadah yang akan terus menyuarakan dan memberikan tanggapan yang kredibel pada keprihatinan masyarakat. Perlunya mengupayakan pembukaan peluang-peluang bagi anggotanya sebagai wujud dari tindakan tegas dan nyata. Kerah Biru berkomitmen akan aktif dalam peranserta menjadi duta bagi pekerjaan ramah lingkungan dan berkelanjutan. Terakhir menjadi salah satu gerbong bagi anggotanya untuk meraih kehidupan yang layak dan berkeadilan sosial.
Penulis :
Royanto Purba,ST
Ketua Umum FSP Kerah Biru-SPSI
Makin jelas arah yg dituju moga jadi gerbong positif Pekerja
Maju Terus Ketum ..