Beranda » Berita Kerah Biru >>Perkembangan Keberagaman Platform Economy Dan Ambiguitas Regulasi
Jakarta_Kerahbirunews,- Meski tidak ada definisi resmi secara internasional tentang “economy platform”, namun perkembangan economy platform sejak era 1990 terus berkembang pesat. Economy platform dikenal dengan berbagai istilah seperti “peer to peer economy; collaborative economy; gig economy; dan on demand-economy. Saat ini yang sering digunakan adalah terminology platform economy yang sesuai dengan fitur yang digunakan adalah platform digital.
Infrastruktur digital (platform digital) memungkinkan dua atau lebih kelompok untuk berinteraksi memposisikan diri mereka sebagai perantara. Platform digital bahkan dipandang sebagai Perusahaan yang menggunakan internet untuk memfasilitasi interksi yang menguntungkan secara ekonomi antara dua atau lebih kelompok pengguna yang independen.
Perkembangan platform economy yang sangat dinamis telah menjangkau miliaran pengguna sisi penawaran dan sisi permintaan. Jutaan pengembang aplikasi, ribuan perusahaan infrastruktur digital, dan ratusan perusahaan platform multisisi terus memicu perkembangan platform digital tersebut.Tentunya menghitung jumlah platform secara akurat akan tetap menjadi tantangan terutama pada perusahaan besar yang berfokus pada penggunaan data yang besar.
Salah satu ukuran indikasi skala perusahaan yang lebih besar ini adalah kapitalisasi pasar. Menurut data yang dilangsir ILO bahwa pada tahun 2018, 242 platform digital memiliki kapitalisasi pasar atau valuasi setidaknya US$100 juta. Nilai pasar gabungan mereka mencapai US$7,1 triliun, dengan 69 persen dari nilai tersebut terkonsentrasi di tujuh perusahaan terbesar. Ketujuh perusahaan ini telah melipatgandakan kapitalisasi pasar mereka dan sekarang bernilai US$10,2 triliun. Indeks platform yang melacak nilai pasar dari 25 perusahaan publik terbesar dari perusahaan platform mengungguli indeks acuan seperti NASDAQ,Dow Jones, dan DAX40 dari tahun 20117 hingga 2021.
Platform economy dapat digambarkan sebagai tempat platform digital beroperasi yang dicirikan oleh keberagaman yang cukup signifikan.Berbagai macam aktivitas seperti layanan nirlaba, digital, model sementara bisnis, baik secara global, regional maupun lokal. Saat ini beberapa platform digital memiliki fokus komersial dan berorientasi laba yang kuat. Dalam hal pelaku pasar, platform digital dapat berupa peerto-peer (P2P), business-to-business (B2B), atau business-to-consumer (B2C). Platform digital berfungsi sebagai penghubung untuk penawaran dan permintaan di berbagai domain, seperti barang konsumen dan industri baru atau bekas, konten audiovisual, layanan profesional, atau tenaga kerja .
Platform economy telah hadir diberbagai sektor dan subsektor yang terus menerus bertambah, antara lain menyangkut akomodasi, periklanan, riset pasar, seni dan hiburan, rekreasi, layanan perawatan, pendidikan, layanan keuangan, informasi dan komunikasi, perbaikan barang rumah tangga, transportasi, dan perdagangan grosir/eceran.
Struktur yang ingheren telah membedakan platform economy dengan bisnis konvensional.Platform yang dirancang untuk memfasilitasi interaksi antara pelanggan dan pemasok untuk menghasilkan nilai di kedua sisi rantai nilai (value chain). Keadaan ini menunjukkan bahwa nilai platform sangat tergantung pada kemampuannya menghubungkan antara penawaran dan permintaan. Pada perkembangannya, platform juga berevolusi menawarkan barang dan jasa termasuk open source (menyediakan layanan gratis, menciptakan nilai dan menangkap nilai), freemium ( layanan gratis secara terbatas untuk menangkap nilai langganan premium), model penangkapan nilai dengan menggunakan iklan, berbasis langganan dan sesuai permintaan dua sisi.
Keunggulan platform digital diantaranya mengurangi biaya transaksi dalam penyediaan barang dan jasa serta mengurangi asimetri informasi di pasar, karena pengguna dapat membandingkan berbagai layanan dengan harga atau kualitas yang berbeda sebelum mengambil keputusan. Platform digital juga diuntungkan oleh skala ekonomi. Setelah struktur awalnya terbentuk, volume transaksi yang tinggi menekan biaya setiap unit tambahan, sehingga nilai tambah yang diberikan oleh platform meningkat seiring dengan skalanya, yang menarik peserta baru ke transaksi yang diperantarai.
Semakin besar platform maka sebagai “efek jaringan” semakin besar kemungkinan platform tersebut akan terus tumbuh dengan biaya yang kecil atau bahkan tanpa biaya. Keunggulan kompetitif lain dari platform adalah ambiguitas regulasi yang mereka nikmati di beberapa yurisdiksi. Selain itu, platform itu sendiri menanggung sangat sedikit biaya yang terkait dengan kurangnya pemanfaatan sumber daya (pemeliharaan stok, jam kerja yang tidak digunakan, atau waktu tunggu), karena mereka meneruskan biaya ini kepada penyedia.
Dalam beberapa situasi, platform digital dapat menjalankan kekuatan pasar yang signifikan. Di sisi permintaan, platform dapat bertindak sebagai monopoli dengan memperketat persyaratan akses secara sepihak, menuntut eksklusivitas, atau meningkatkan komisi finansial. Di sisi penawaran, platform dapat bertindak sebagai monopoli, posisi yang memungkinkan mereka, misalnya, untuk meningkatkan biaya pengguna. Penangkapan nilai ganda ini, jika ada, meningkatkan pendapatan intermediasi, dan secara langsung terkait dengan efek ekonomi jaringan yang disebutkan di atas. Sementara usaha kecil dapat memperoleh manfaat dari penggunaan platform untuk mengakses pasar, meningkatkan pangsa pasar, dan memajukan proses transformasi digital mereka, daya tawar relatif antara platform dan usaha kecil dapat sangat tidak setara.
Masuknya platform ke suatu sektor ekonomi dapat menyebabkan jatuhnya harga pasar di sektor tersebut. Bergantung pada kekuatan pasar platform di setiap sektor, pengurangan biaya dapat dibebankan terutama kepada konsumen atau menyebabkan peningkatan margin platform dan karenanya diambil alih oleh platform. Konsentrasi kekayaan di platform utama memberdayakan mereka untuk mengendalikan inovasi, membentuk infrastruktur digital, dan membangun hambatan masuk.
Terakhir adalah peran algoritma. Algoritma merupakan salah satu fitur penentu platform digital, sejauh beberapa orang mempertimbangkan “revolusi algoritma dan komputasi awan menjadi fondasi ekonomi platform” . Algoritma memainkan peran penting dalam memproses dan melacak data dalam jumlah besar, yang sangat penting bagi platform yang mengandalkan pencocokan pasokan dengan permintaan secara efisien. Algoritma dapat mengidentifikasi puncak permintaan dan memandu pemasok pada waktu dan tempat yang optimal untuk menawarkan layanan mereka, mengurangi biaya transaksi dengan meminimalkan sumber daya yang tidak terpakai. Algoritma juga memungkinkan platform untuk menyesuaikan harga secara real time melalui penetapan harga yang dinamis. Selain itu, algoritma memfasilitasi identifikasi perilaku konsumen dan pembuatan profil pelanggan, dengan tujuan menawarkan solusi yang dipersonalisasi kepada klien.
Pada akhirnya saya mengutip apa yang dikatakan oleh Founder Amazon, Jeff Bezos : “Di era volatilitas saat ini, tidak ada cara lain selain menciptakan kembali. Satu-satunya keuntungan berkelanjutan yang dapat anda miliki atas orang lain adalah kelincahan, itu saja. Karena tidak ada hal lain yang berkelanjutan, semua yang anda ciptakan, akan ditiru oleh orang lain.”
Penulis : Saefpuloh (Sekretaris FSP Kerah Biru-SPSI)
Seri : Platform Digital