Beranda » Berita Kerah Biru >> Pertemuan Perdana Direktur ILO
Jakarta_Kerahbirunews,- Enam Konfederasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh menghadiri undangan International Labour Organization (ILO) Kantor Jakarta dalam rangka perkenalan dengan Direktur ILO Indonesia & Timor Leste yang baru Simrin Singh. Pertemuan yang diselenggarakan di Kantor ILO Jakarta, Menara Thamrin, Senin, 26 Februari 2023 dihadiri oleh KSPSI, KSBSI, KSPSI Atuc, KSARBUMUSI, KSPN dan KSPI. Pertemuan ini merupakan pertemuan perdana Direktur ILO dengan unsur pekerja/buruh di Indonesia.
Simrin Singh menggantikan posisi Michiko Miyamoto yang pindah tugas ke India beberapa waktu lalu. Simrin merupakan warga Amerika Serikat berdarah India yang telah menapaki karir selama 24 tahun di ILO dan telah bertugas diberbagai negara seperti Tanzania, Jenewa, Bangkok, Srilanka dan Maldives.
Dalam penuturannya, Simrin menjelaskan bahwa penugasan di Indonesia tentu memiliki tantangan tersendiri dengan luas wilayah yang luas dan jumlah penduduk yang besar. Meski secara umum permasalahan perburuhan sama namun tetap memiliki kompleksitas yang berbeda di berbagai negara termasuk Indonesia.
Pengalaman Simrin di Srilanka
Simrin juga membagi pengalaman bekerja di wilayah terakhir penugasan yakni Srilanka. Pada saat itu Srilanka mengalami kondisi krisis termasuk serangan teroris dan pertikaian politik. Kondisi tersebut berdampak sulitnya mendapatkan pasokan kebutuhan pokok (pangan) bagi para staf yang bekerja di ILO ditambah dengan matinya sumber daya listrik.
Namun dibalik itu, Simrin juga mengapresiasi upaya serikat pekerja/serikat buruh dalam mengembangkan skill mereka. Salah satu keberhasilan yang dicapai adalah merubah pendapatan bulanan buruh nelayan dari yang sebelumnya US$ 250 /bulan menjadi US$ 1.000/bulan.
Berbagai masukan dari Konfederasi
Pada kesempatan pertemuan tersebut, perwakilan masing-masing konfederasi diberikan menyampaikan beberapa masukan maupun gambaran awal tentang kondisi serikat pekerja/buruh di Indonesia. Beberapa masukan yang disampaikan adalah bagaimana peningkatan dialog sosial antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja. Masukan lainnya adalah tentang pentingnya peningkatan kapasitas pengurus serikat dalam berdialog maupun dalam negoisasi termasuk upaya membentuk koherensi dan harmonisasi regulasi.
Menanggapi masukan dan harapan serikat, Simrin menegaskan bahwa ILO Jakarta akan berupaya semaksimal mungkin terutama dalam duduk bersama menyatukan visi untuk Decent Work Country Programs. Perubahan yang begitu cepat tentu harus dibarengi dengan program-program yang selaras dengan perubahan tersebut