Beranda » Berita Kerah Biru » International >>UMKM Lintas Negara
Jakarta_Kerahbirunews.- Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) saat ini menyumbang 90% bisnis dunia dan membuka sekitar 60% hingga 70% lapangan kerja. UMKM dalam era kemajuan teknologi Artificial Intelligence telah menjadi parameter kekuatan ekonomi suatu negara. Bahkan para pengusaha mulai melirik UMKM sebagai pilihan dalam berusaha dan tidak lagi mengandalkan fabrikasi. Hal ini dikatakan Marta Uli Emmelia kepada media setelah mengikuti acara Deklarasi Keanggotaan Perhimpunan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Internasional, di Novotel Tangerang, Jumat, 7 Juli 2023.
Menurut Marta, percepatan UMKM sangat diperlukan dengan membangun kerjasama lintas negara. Cina merupakan salah satu negara yang memiliki pertumbuhan UMKM yang sangat pesat jika dibanding dengan beberapa negara di dunia.
“Kita perlu belajar bagaimana Cina bertumbuh dalam UMKM yang mampu meningkatkan perekonomian negaranya. Tidak bisa juga kita menunggu pemerintah dalam pengembangan UMKM ini” kata Marta.
UMKM lintas negara harus dilakukan
Menurut Marta, pembentukan Perhimpunan UMKM Internasional ini merupakan kesadaran para pengusaha untuk bersama-sama memajukan UMKM dalam membuka peluang kerja dan meningkatkan perekonomian dalam negeri. Perhimpunan ini diharapkan mampu membangun sinergi antara UMKM lintas negara, terlebih Cina.
“UMKM Internasional merujuk pada kegiatan usaha kecil dan menengah yang terlibat dalam kegiatan perdagangan dan bisnis lintas negara. UMKM Internasional akan memiliki potensi memperluas pasar mereka di tingkat global dan meningkatkan pendapatan serta pertumbuhan bisnis mereka” ujar Marta.
Pengusaha Sawit dan Limbah asak Pekanbaru itu juga menambahkan bahwa UMKM internasional terlibat dalam kegiatan ekspor dan impor barang dan jasa. UMKM ini dapat menjual produk-produk ke pasar luar negeri atau mengimpor bahan baku dan komponen penting untuk produksi. Hal ini memungkinkan UMKM untuk mencapai pelanggan di berbagai negara dan memperluas basis pelanggan mereka. Tentu perluasan kemitraan dan jaringan dengan bisnis internasional menjadi kunci utama seperti kemitraan mencakup distributor, agen, atau mitra produksi negara-negara tujuan. Dengan memanfaatkan jaringan ini, UMKM dapat memperoleh akses ke pasar yang lebih luas dan mendapatkan dukungan dalam hal distribusi, pemasaran, dan sumber daya lainnya.
Perhimpunan UMKM Internasional
Melalui Pembentukan Perhimpunan UMKM Internasional yang dipimpin Ketua Umum H.Alpian A dan Sekjen Hasan Ridwan, Marta berharap agar Perhimpunan ini memiliki strategi pemasaran dan branding yang efektif untuk memperkenalkan produk atau layanan mereka di pasar internasional. Hal ini melibatkan pemahaman tentang kebutuhan dan preferensi pelanggan di pasar target, serta adaptasi produk, branding, dan strategi pemasaran yang sesuai. UMKM juga dapat memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk mempromosikan bisnis mereka secara global.
Marta juga memaparkan bahwa UMKM internasional perlu mempertimbangkan aspek keuangan dan pembayaran dalam bisnis lintas negara. Mereka harus memahami mata uang, tarif, risiko valuta asing, serta mempertimbangkan metode pembayaran yang aman dan efisien untuk melakukan transaksi internasional. Kerja sama dengan lembaga keuangan atau perusahaan pembayaran internasional dapat membantu memfasilitasi transaksi keuangan secara global.
“UMKM internasional harus dapat berinovasi dan beradaptasi dengan cepat untuk menghadapi persaingan global. Mereka perlu memantau tren pasar global, teknologi baru, dan kebutuhan pelanggan yang berubah di berbagai negara. Dengan mengadopsi inovasi dan beradaptasi dengan kondisi pasar yang berbeda, UMKM dapat mempertahankan daya saing mereka dan berkembang di pasar internasional” tutup Marta