SEKAPUR SIRIH KETUA UMUM
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KERAH BIRU
SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA
Royanto Purba
Ketua Umum
FSP Kerah Biru-SPSI
Integrasi aspek fisik, digital dan biologi melalui pemanfaatan data manufaktur telah menghadirkan pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Inteligence (AI). Sebagaimana diketahui perkembangan teknologi dibidang robotika dan komputer telah menghadirkan tantangan baru dalam dunia kerja. Demikian juga dengan pemanfaatan data berskala besar, teknik penyimpanan data di awan (cloud) dan konektivitas internet. Semuanya ini membawa perubahan dalam dunia ketenagakerjaan. Dengan demikian teknologi dan otomatisasi semakin menguatkan bahwa dunia kerja masa depan penuh ketidakpastian. Menyadari hal tersebut Federasi Serikat Pekerja Kerah Biru hadir dalam menyongsong tantangan tersebut melalui visi dan misi organisasi. Adapun visi dan misi Kerah Biru terintegrasi dengan kesadaran bahwa manusia pusat dari segala aktivitas dunia usaha dan ketenagakerjaan.
Visi dan misi Kerah Biru dalam menjawab tantangan
Perubahan iklim (climate change) juga hadir menjadi isu penting yang tidak dapat diabaikan. Climate change semakin menambah pekerjaan rumah manusia dalam mengatasi ketidakpastian global. Selain itu ketidapastian global juga akan ditandai situasi geopolitik, dan risiko pandemi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, penduduk usia kerja (15-64 tahun) pada tahun 2035 diproyeksikan sekitar 207.890.000 jiwa. Keadaan ini menjadikan bonus demografi bagi Indonesia jika ditangani dengan baik. Meski demikian terdapat beberapa masalah yang perlu diperhatikan seiring waktu menuju bonus demografi tersebut.
Meski berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan, pertumbuhan perkembangan Gig Economy di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Hubungan kemitraan seperti yang terjadi pada transportasi online tidak memiliki landasan perlindungan jaminan upah dan jaminan sosial. Hal ini tentu dapat dinilai sebagai upaya eksploitasi tenaga kerja.
Sementara itu AI telah menimbulkan disrupsi dunia ketenagakejaan. AI telah muncul sebagai ancaman terhadap lapangan pekerjaan akibat hilangnya pekerjaan, perubahan jenis kerja dan pengurangan tenaga kerja. Kemajuan AI menuntut para pekerja untuk memiliki ketrampilan yang cukup. Sebagaimana diketahui AI akan menggantikan pekerjaan manusia. Beberapa pekerjaan yang akan terdampak diantaranya pekerjaan mekanis, analitis, intuitif dan empati.
Just Energy Transition atau upaya menuju energi dekarbonisasi demi terciptanya pekerjaan ramah lingkungan juga menjadi tantangandalam dunia kerja. Ambisi mengejar Net Zeto Emission (NZE) telah memaksa para pemimpin mengambil langkah konkrit. Oleh sebab itu proses perubahan energi fosil menjadi energi bersih yang ramah lingkungan menuntut ketrampilan baru dalam dunia kerja.
Solidaritas Kerah Biru semangat maju bersama
Banyak jenis perkerjaan yang tergerus namun akan muncul pula pekerjaan-pekerjaan yang baru. Tentu semua ini akan berdampak juga pada konsep awal hubungan industrial dimana hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dan pekerja. Namun Revolusi industri 4.0 telah membawa dampak fenomena perubahan pelaku proses produksi . Proses produksi dari tenaga kerja digantikan oleh mesin atau robot yang kita kenal dengan otomatisasi.
Menyadari akan tantangan dunia kerja ini, Federasi Serikat Pekerja Kerah Biru sebagai wadah pekerja dalam memastikan keadilannya akan tetap konsiten. Kerah Biru akan terus menjalankan misinya untuk mencapai visi organisasi sehingga menjadi terdepan dalam pergerakan pekerja. Penguatan organisasi dan akar rumput akan terus dikembangkan sehingga FSP Kerah Biru akan menjadi kekuatan yang tidak tergoyahkan dalam mewujudkan kehidupan pekerja yang adil dan Sejahtera di seluruh pelosok negeri.
Kita menyadari, tentu tidak mudah dalam melaksanakan misi tersebut untuk meraih visi yang kita cita-citakan. Namun sebagai keluarga besar Kerah Biru kita diikat oleh semangat solidaritas Kerah Biru (Blue Collar Solidarity).
Semoga TUHAN YANG MAHA ESA menyertai perjuangan kita.
Oleh :
Royanto Purba (Ketua Umum FSP Kerah Biru-SPSI)